Photobucket

Jumat, 20 April 2012

AL-QIYADAH WAL JUNDIAH

1. Kewajiban Beramal Jama’i
Karakter dakwah Islamiyyah pada saat ini mewajibkan setiap muslim bergerak dan berusaha mewujudkan seluruh tuntutan Islam. Untuk mewujudkan hal tersebut kita membutuhkan gerakan bersama yang terkoordinasi (Amal Jama’i). Jamaah yang akan mencapai tujuan ini harus memiliki manhaj yang jelas dan bergerak menurut manhaj tersebut. Jamaah harus mempunyai pimpinan. Pimpinan dalam satu jamaah, ibarat kepala bagi tubuh yang menentukan seluruh tujuan dan tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin dalam satu jamaah, juga melambangkan kekuatan, persatuan, keutuhan dan disiplin shaff. Kita harus berhati-hati dalam memilih calon pemimpin jamaah, apapun kedudukannya, jauhkan sikap pilih kasih. Jadi kedudukan pemimpin dalam satu jamaah tidak boleh dijadikan bahan rebutan dan pelampiasan ambisi seseorang. Adanya pemimpin karena adanya anggota. Anggota juga sangat penting dalam jamaah, anggota yang berjiwa prajurit dan berdisiplin tinggi tidak kurang penting kedudukannya dengan pemimpin. Karena pimpinan yang kuat sekalipun, kalau tidak disertai anggota yang kuat, berkelaikan dan berkemampuan, niscaya tidak akan dapat melaksanakan program-program besarnya. Sebaliknya, anggota yang kuat yang dipimpin seorang pimpinan yang lemah, masih berkemungkinan mengganti pimpinannya dan memilih yang baru dari kalangan mereka sendiri.
2. Amanah dan Tanggung Jawab Pemimpin
Pemimpin di gelanggang Amal Islami mempunyai tanggung jawab yang berat karena ia bergerak dalam gelanggang yang sangat luas dan penting. Allah akan meminta pertanggung jawaban setiap pemimpin tentang kepemimpinannya dan semua akan dinilai (terhisab). Besar dan beratnya tanggung jawab pimpinan, ditentukan oleh besarnya cita-cita dan tujuan yang akan dicapai. Sedangkan cita-cita kita adalah menegakkan Dinullah Islamiyyah sedunia. Beratnya amanah yang dipikul seorang pimpinan tergantung luasnya daerah atau medan pergerakan yang berkembang terus, sehingga hampir meliputi seluruh dunia.
3. Hal-hal yang Membantu Terlaksananya Tugas Pimpinan.
            Hal ini bertitik tolak dari keyakinan bahwa semua persoalan pada hakikatnya berada di tangan Allah swt. Dan tidak ada sesuatu yang mudah kecuali apa yang dimudahkan Allah. Jadi hal yang membantu terlaksananya tugas pimpinan yaitu :
  • Ikhlas karena Allah semata, serta selalu benar dan jujur kepada-Nya.
  • Peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah yang terus menerus terhadap seluruh waktu dan amal usahanya.
  •  Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam seluruh keadaan dan aktifitasnya.
  • Memiliki rasa tanggung jawab besar yang dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dalam memegang amanah.
  •  Memberikan perhatian yang cukup kepada masalah pendidikan (tarbiyah), menyiapkan kader dan calon pengganti.
  • Terjalinnya rasa kasih sayang dan ukhuwah yang tulus di kalangan anggota jamaah, khususnya antara anggota dan pimpinan.
  • Pimpinan harus benar-benar merencanakan program yang tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana, persiapan-persiapan sesuai dengan kemampuan.
  • Para pemimpin pada tingkat cabang atau daerah dan setiap anggota jamaah harus merasakan bagaimana beratnya amanah dan tanggung jawab pimpinan pusat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
  • Pimpinan harus bersungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jamaah.
Akhlak dan sifat-sifat yang harus dimiliki pemimpin adalah sebagai berikut :
  • Senantiasa mengharapakan akhirat dengan ikhlas karena Allah semata
  • Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpengalaman luas, berpandangan jauh dan tajam, berwawasan luas, mampu menganalisis berbagai persoalan dari segala segi dengan tepat dan cepat menerapkan hasil analisisnya dengan baik.
  •  Berperangai penyantun, kasih sayang, lemah lembut dan ramah.
  • Sifat  bersahabat perlu dimiliki para pemimpin.
  • Berani dan sportif, tidak pengecut dan tidak membabi buta.
  • Shiddiq, benar dalam berkata, sikap dan perbuatan, adalah sifat asasi yang harus dimiliki setiap muslim.
  • Tawadhu’ merendahkan diri dan tidak membanggakan diri kepada manusia.
  •  Memaafkan, menahan, amarah dan berlaku ihsan
  • Mencapai janji dan sumpah setia
  •    Sabar
  • ‘Iffah dan kiram adalah dua sifat terpuji yang harus dimilki anggota jamaah, khususnya para pemimpin gerakan.
  • Wara’ dan Zuhud. Dua sifat yang dapat menjauhkan seseorang dari hal-hal syubhat dan meninggalkan hal-hal yang tidak mengandung dosa karena takut terjebak ke dalam dosa,
  • Adil dan jujur, meski pun terhadap diri sendiri.
  • Tidak mengungkit-mengungkit dan menyombongkan diri
  • Memelihara hal-hal yang dimuliakan Allah
  • Berlapang dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba
  • Tekad bulat, tawakkal dan yakin
  • Sederhana dalam segala hal
  •  Bertahan dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
  •  Menjauhi sikap pesimis dan over estimasi.
Tabiat Gerakan dan Medannya
Sehubungan dengan tabiat dan medan gerakan, seorang pemimpin jamaah perlu memperhatikan hal-hal berikut :
  • Harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jamaah, yaitu tegaknya dien Allah di bumi dengan membangun Daulah Islamiyyah Alamiyyah, secara menyeluruh dan utuh.
  • Memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakan dengan seluruh konsekuensinya, tanpa melupakan salah satu aspeknya
  • Perlu menjaga tabiat tahapan dakwah Islamiyyah dengan segala tuntutannya
  •  Kewajiban memberikan perhatian serius terhadap pendidikan di setiap peringkat
  • Harus mengawasi sikap jamaah dan jamaah-jamaah lainnya
  • Tahap perjuangan kita yang akan dating lebih ditekankan kepada bentukak jihad dan menegakkan hukum Allah di seluruh aspek kehidupan
  •  Mempersiapkan seluruh masyarakat untuk menjadi asas kuat bagi tegaknya hokum dan pemerintahan Islam yang mantap dan utuh
  • Wanita mmuslimah dapat memainkan peran penting dalam Amal Islami
  • Memperhatikan generasi muda dengan mendidik kepribadian Islamnya agar dapat berkembang di atas landasan istiqamah.
  • Seorang pemimpin harus berusaha sungguh-sungguh mewariskan dakwah ini kepada generasi mendatang
  • Gerakan dakwah ini meliputi berbagai Negara, bangsa dan warna kulit
  • Dana adalah urat dani Amal Islami
  • Pimpinan harus memanfaatkan sebaik-baiknya pengalaman dalam gerakan dan realitas keragaman aktivis Islami
Pada dasarnya semua gerakan dakwah memerlukan pengerahan tenaga, daya, kemampuan dan kelaikan untuk meraih semua tujuan dan harapan. Dan juga memerlukan manajeman, system dan pengawasan yang baik serta rapi. Memang benar, dasar keberhasilan dalam mewujudkan semua itu adalah cinta, ikhlas, bertanggung jawab, menyadari beban yang sedang dipikul dan semacamnya. Meski pun begitu, suatu hal yang amat penting ialah harus mengikuti system, tata tertib dan peraturan yang mengatur seluruh gerakan dan amal usaha.





0 komentar:

Posting Komentar